Jumat, 06 November 2009

Tutorial Jaringan



Tutorial Jaringan kali ini erat sekali hubungannya dengan tutorial
penulis sebelumnya, yakni mengenai “Koneksi 2 PC menggunakan kabel
Cross”, sehingga sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, penulis
sarankan untuk membaca artikel tersebut.

Bagi seorang yang memiliki akses internet di rumah mungkin pernah
menemui kasus seperti bagaimana caranya membagi koneksi internet hanya
untuk 2 pc. Bisa saja menggunakan switch atau hub, kemudian memasangkan
kabel modem adsl ke dalam switch atau hub tersebut kemudian membagi
koneksi berdasarkan topologi jaringan star. Penulis rasa ini hanya
menghabiskan resource saja, dan dana yang keluar tentunya lebih besar
lagi. Kira-kira gambarannya adalah seperti ini :







Dibutuhkan satu buah switch, sekitar beberapa minggu yang lalu penulis
cek harga hub 8 port itu sekitar Rp 250 ribu. :(, dan dibutuhkan 2
kabel jenis strike, di tambah 4 buah RJ 45, hmmm... berapa kira-kira
dana yang habis di keluarkan ?? Kurang lebih sekitar Rp 270 ribu. :( 
Mungkin bisa kurang. Tergantung yang jual temen atau bukan. Harga temen
sekitar ... Lah jadi jualan ?? :D~~

Beda halnya jika kita menggunakan topologi bus yang hanya membutuhkan
satu buah lan card tambahan, dipasang pada salah satu pc, dan satu buah
kabel jenis cross, tentunya bisa meminimalisir biaya yang akan
dikeluarkan, satu buah lan card harganya sekitar Rp 45 ribu. Sisanya
bisa dipakai untuk pedi cure dan medi cure ... :D~~  Ya, kira-kira
gambaran dari topologi bus yang dapat meminimalisir pengeluaran,
seperti ini :







Hanya dibutuhkan satu buah lancard tambahan, dan satu buah kabel cross.
Lan card tambahan dipasang di salah satu pc, dan pc ini harus terhubung
secara langsung ke modem adsl, seperti pada gambar di atas. Dengan kata
lain, 2 lan card inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai bridge.
Perlu diketahui bridge dalam windows XP biasanya hanya memiliki satu
alamat IP.

Penulis tegaskan kembali, teknik yang satu ini berbeda dengan teknik
ketika anda membuat dial connection type PPoE (biasanya digunakan pada
broadband ADSL). Dial connection langsung dari PC berakibat  pc yang
mendial connection tersebut akan memiliki IP Public. Nah itu adalah
alasan penulis membuat artikel ini. Dengan kata lain, pada teknik ini
yang memiliki ip public nantinya adalah si modem itu sendiri. Bukan PC
yang melakukan Dialing connection. PC di sini hanya berfungsi sebagai
bridge saja. Bukan mendial connection.

Setelah terpasang jaringan seperti pada gambar, langkah selanjutnya
adalah menyetting komputer yang memiliki 2 lan card tersebut.



1.    Klik Start > Run > ketik Regedit [enter]

2.    Masuk ke : HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters

3.    Ubahlah Nilai dari “IPEnableRouter” menjadi 1

4.    Tutup Regedit.

5.    Restart PC.

Langkah selanjutnya adalah membuat bridge dari 2 LAN Card pada pc
tersebut. Caranya adalah, masuk ke Control Panel  Network Connection,
kemudian klik kanan dan pilih bridge connection.











Tunggu sebentar hingga terdapat 1 koneksi baru, yaitu network bridge.









Kemudian klik kanan Network Bridge tersebut, pilih properties, pada adapters centang 2 lancard yang akan dijadikan bridge,









pada This Connection Use the following items, pilih Internet Protocol
(TCP/IP) kemudian klik button Properties. Untuk pengisian IP Address,
di haruskan 1 class dengan modem adsl, pada gambar ini terlihat, PC
yang di jadikan Bridge mempunyai IP, 192.168.1.2, dan Modem ADSL
sebagai Gatewaynya adalah 192.168.1.1, Preferres DNS server di sini
adalah DNS milik ISP.



 





Selesai kemudian Ok.



Selanjutnya adalah settingan pada client, yakni di haruskan untuk
menggunakan IP Class yang sama dengna bridge, anda bisa menggunakan
192.168.1.3 – 192.168.1.254, dengan Default Gatewaynya mengarah kepada
Bridge, yakni 192.168.1.2, dan DNS Server mirip dengan propertiesnya
bridge. Ya, selesai, anda sudah dapat menggunakan fasilitas bridge ini
untuk berinternet ria.



Terima Kasih.



Greetz : b_scorpio, abuzahra, peterpanz, kandar, phii_, syahrilrohman,
ivan, dr.emi, safril, hg_, rux, d2n, dent_, minangmedia, riezno,
Lapak-online Team!




Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori jaringan dengan judul Sharing Internet untuk 2 PC dengan Bridge Windows

Sumber : http://www.ilmuwebsite.com

Sejarah Intel Processor .

Pada postingan dulunya saya juga pernah posting tentang sejarah komputer, nah yang ini saya nemu lagi neh, mudah-mudahan ini bermanfaat bagi sobat, rekan dan sahabat yang membutuhkannya.Berikut ini adalah ringkasan sejarah perkembangan komputer, khususnya mengenai keluaran intel Processor

1978: 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.

1982: 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.

1985: Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004.

1989: Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

1993: Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.

1995: Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.

1997: Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.

1998: Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.

1999: Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.

1999: Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

1999: Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

2000: Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001: Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.

2001: Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).

2002: Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium.

2003: Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

2004: Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004: Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005: Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006: Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP ).

2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP).

Sumber :http://barajakom.blogspot.com

Operasi String Bagian 2

Ya, kali ini penulis akan coba sedikit jelaskan bagaimana memanfaatkan fungsi substr untuk mengubah suatu variable berisi int/float menjadi nilai mata uang.
Sebagai contohnya, dalam artikel ini penulis akan coba jelaskan bagaimana merubah,
93250750502500 menjadi Rp 93.250.750.502.500.-

Berikut adalah source code lengkapnya :

$uang = 93250750502500 ;
$digituang = strlen($uang);
$bagihabis3 = $digituang % 3 ;
$sisadigit = $digituang - 3 ;
for ($i=3;$i <= $digituang; $i+=3)
{
$uangasli = substr($uang, -$i, 3).".".$uangasli;
if ($i >= $sisadigit)
{
$uangasli = "Rp ".substr($uang, 0, $bagihabis3).".".$uangasli."-";
}
}
print $uangasli;
?>

Cara kerja script ini adalah sebagai berikut,

menghitung berapa digit angka yang akan di konversi.
$digituang = strlen($uang);

selanjutnya bagi habis variable tersebut,
$bagihabis3 = $digituang % 3 ;
hal ini digunakan untuk mewaspadai apabila nanti jumlah nilai uangnya tidak bisa dibagi habis 3.

kemudian,
$sisadigit = $digituang - 3 ;
ini digunakan sebagai persiapan untuk menampilkan angka paling depan, jika jumlah digit uang tidak bisa di habis oleh 3.

dan script intinya yang melakukan pengulangan fungsi substr,
for ($i=3;$i <= $digituang; $i+=3)
{
$uangasli = substr($uang, -$i, 3).".".$uangasli;

jika jumlah digitnya tidak bisa dibagi 3
if ($i >= $sisadigit)
{

maka ambil x angka dari depan.
$uangasli = "Rp ".substr($uang, 0, $bagihabis3).".".$uangasli."-";
}
}

print $uangasli;
?>

sebenarnya pengulangan di atas itu sama dengan fungsi di bawah ini :
$uangasli = substr($uang,-11,2).".".substr($uang,-9,3).".".substr($uang,-6,3).".".substr($uang,-3,3);

Mungkin ada kalanya anda memiliki algoritma sendiri yang lebih mantap, silahkan dikembangkan. Selamat ber-php ria. ;)
Tulisan ini akan membahas suatu teknik dimana kita akan pandu semua pecinta flash di tanah air untuk membuat sebuah tampilan menarik di flash yaitu mouse trail. Mouse trail ini bisa berupa bintang, bola dan lain sebagainya yang selalu bergerakgerak mengikuti mouse kemanapun mouse tersebut digeser.

Lebih lanjut silahkan download pdf nya, disini: http://unair.info/flash/mouse-trail.zip

Sumber :http://www.ilmuwebsite.com
/

Facebook di Indonesia

Pengguna Facebook di Indonesia masih didominasi oleh kaum kelas menengah ke atas yang memiliki akses internet (yang masih tergolong mahal di Indonesia). Kebanyakan mereka adalah pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja, politisi serta beberapa tokoh-tokoh nasional.

Terhitung sampai 22 Februari 2009, 1.333.649 user Indonesia telah terdaftar di Facebook dan sekitar 73% (976.372 orang) di antaranya adalah user usia produktif (18-34 tahun). Dilihat dari gender, 688.306 user laki-laki dan 600.045 user perempuan.(Allfacebook.com; 2009)

Demam Facebook adalah kelanjutan dari keberhasilan situs komunitas Friendster yang berhasil menjaring 12 juta “registered users” atau sekitar 60% pengguna internet di Indonesia (Friendster.com; Juli 2008). Bahkan banyak pengguna Friendster yang melakukan migrasi ke Facebook karena layanan yang diberikan lebih lengkap dan mengikuti selera masyarakat. Facebook memiliki sederet fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi langsung (real time), seperti chatting, tag foto, blog, game, dan update status ”what are you doing now” yang dinilai lebih keren dari Friendster.

Sumber :http://iwanfitrawan.blogspot.com

Memperluas Area Kerja pada Adobe Flash CS3 Professional

Ukuran layar monitor merupakan salah satu faktor penting pada saat seseorang berencana membeli monitor. Terutama para desainer grafis maupun para animator tentu membutuhkan layar yang lega agar mereka dapat dengan mudah berkreasi tanpa perlu terlalu sering geser sana geser sini.

Rata-rata ukuran monitor standar saat ini adalah 17 inch. Itu pun masih dirasakan terasa sempit karena kebanyakan aplikasi grafis dan animasi memiliki banyak fitur yang ditampilkan dalam jendela terpisah yang mengelilingi area kerja. Rupanya hal ini juga disadari oleh pihak pengembang Flash. Dalam rilis terbarunya Adobe Flash CS3 Professional, kita dapat sedikit memperluas area kerja kita dengan cara menempatkan jendela yang terpisah menjadi tab menu. Nah, lakukan cara mudah berikut ini!

1. Eksekusi Adobe Flash CS3 Professional.

2. Secara standar dibagian kanan area kerja Flash terdapat jendela Color, Swatches dan Library.

3. Sekarang Anda drag bagian atas jendela Color kedalam panel Properties yang ada dibagian bawah lalu drop. Dalam trik ini penulis meletakkannya bersama dengan panel Actions. Lakukan juga hal yang sama dengan jendela Library.

Nah, coba perhatikan area kerja Flash Anda, lebih sedikit legakan ? Jika ada jendela baru yang Anda munculkan seperti Align, Transform, Components dan yang lainnya, letakkan saja ditempat yang tadi. Karena jendela tersebut berubah menjadi tab menu maka kini Anda tidak perlu repot-repot lagi sibuk menggeser jendela tersebut.

Kamis, 05 November 2009

Flash CS3 Tutorial on Controlling Graphics Properties

Basic Properties
In this Flash CS3 TutorialI am going to go over the basic Graphic Properties and how to control them. Flash CS3 and ActionScript 3.0 give the programmer the ability to control the properties of graphic while the swf is playing. That means that with ActionScript you can create tetris style games that enable a graphic to move as well as changeshape and color based on user input. So, lets jump right into this Flash CS3 Tutorial and start manipulating graphics.

In the start01 folder you will find a movie clip labeled chevy_mc, see picture. As you will notice the truck isnt even on the stage. Lets start by simply moving the trucks position so as to located the truck onto the stage. Select the first key frame on the actions time line and add the code from the example. As you will soon see the synax has changed since ActionScript 2.0, you no longer need the underscore ( _ ) in front of many of the property names. This code simple moves the trucks location from wherever it may be to an x position of 100 pixels in and a y position of 50 pixels down. You may press Control-Enter to see the truck appear on stage.

chevy_mc.x=100
chevy_mc.y=50

Lets rotate the truck, simple add the example code the the action pannel and press Control_Enter. The property roation is rather self explanitary. It rotates the object.

chevy_mc.rotation=25

scaleX and scaleY simple scale the movie clip, the example code will scale the image down to one quarter of its current size. While the width and height properties will change the width and height to 250px by 250px. Scale changes the size of the object based on the original object, not unnecessarily what is on the stage. While the width and height values are an exact setting.

chevy_mc.scaleX=.25
chevy_mc.scaleY=.25

chevy_mc.width=250
chevy_mc.height=250

The alpha property has scene a change in that the value now ranges from 0 to 1 instead of 0 to 100. The following code will change the alpha to 50% transparent.

chevy_mc.alpha=.5

Relatively Controlling Properties
In the previous examples I showed you haw to control an object's properties based on a set value, but at times you may want to control an Objects Properties based on another object.

Lets rotate the position of the truck based on a mouse click. Start by creating an event handler by adding a listener to the truck to detect a mouse click.

function rotate(yourEvent:MouseEvent):void{
chevy_mc.rotation+=25;
};
chevy_mc.addEventListener(MouseEvent.CLICK, rotate);

Color
You can you the ColorTransform class to manipulate the Red, Blue, Green and Alpha channels of an object.
To change the color you need create a new variable, give the variable the data type of ColorTransform and set it equal to new ColorTransform. Next you need to define the new color. and finally change the color. with the colorTransform. If you test the movie you will see that the truck as turned a torques color. Not very useful for this image, however if we move on I will show you how to make advanced color changes.

var yourNewColor:ColorTransform = new ColorTransform(.5, 2, 2, 1, 0, 0, 0, 0);
chevy_mc.addEventListener(MouseEvent.CLICK, changeColor)
function changeColor(yourEvent:MouseEvent):void{
chevy_mc.transform.colorTransform = yourNewColor;
};

In this case we are passing parameters to the colorTransfor Property. The parameters are offset values(red, green, blue, alpha, and offset values). The best way to understand how these channels relate to the objects color is just to play with them for awhile. You do not have to define the color values when calling the ColorTransform instance. You can specify a value for each color property if you so wish. Either way of defining the values works in the same manner. However, if you set the values individually you have more control over the colors.

var yourNewColor:ColorTransform = new ColorTransform();
chevy_mc.addEventListener(MouseEvent.CLICK, changeColor)
function changeColor(yourEvent:MouseEvent):void{
yourNewColor.redMultiplier=.5;
yourNewColor.greenMultiplier=.8;
yourNewColor.blueMultiplier=3;
yourNewColor.alphaMultiplier=1;
yourNewColor.redOffset=0;
yourNewColor.greenOffset=0;
yourNewColor.blueOffset=0;
yourNewColor.alphaOffset=0;
chevy_mc.transform.colorTransform = yourNewColor;
};

The offsets are relevant to the 255 RGB setting. If all offset values are set to 255, would turn the object white.
sumber : http://www.squidoo.com/